Selasa, 15 Maret 2011
Bom Meledak Di Komunitas Utan Kayu
Kantor Berita Radio 68 H dikirimi paket berisi buku dan benda aneh yang dicurigai sebagai bom. Paket sampul coklat itu dikirim untuk tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla.
Sekitar pukul 16.00 WIB, paket yang berisi buku itu meledak saat dipindahkan oleh polisi, menyebutkan bahwa tiga orang luka-luka karena ledakan itu. Semua korban telah dilarikan ke rumah sakit. Paket coklat itu berisi buku lengket yang dkirim seseorang bernama Sulaiman Azhar yang beralamat di Jalan Bahagia, Gg Panser No 29, Ciomas Bogor, Jawa Barat.
Menurut Saidiman, Juru Bicara Komunitas Utan Kayu, kiriman paket itu sampai sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa siang, 15 Maret 2011. Paket baru dibuka pukul 13.30 WIB, dan terlihat ada buku dan sejumlah kabel dan batu batre di dalamnya. Mencurigai itu bom, Saidiman melaporkannya kepada polisi.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Sutarman mengakui seharusnya tim yang menangani paket yang diduga bom itu adalah tim Gegana. Menurut Kapolda, tim yang tidak memiliki kemampuan menjinak bom seharusnya menunggu Gegana datang.
"Sebenarnya memang yang harus menunggu tim yang mampu menjinakkan bom, yaitu tim Gegana," kata Sutarman di lokasi ledakan bom, Jalan Utan kayu Nomor 68H, Jakarta Timur, Selasa 15 Maret 2011.
Menurut Sutarman, dalam proses menjinakkan bom ini tidak bisa dilakukan personel polisi biasa. Harus tim ahli dan mampu menangani paket-paket ancaman bom.
"Menjinakkan bom ini memang, polisi umum seperti saya saja tidak mampu untuk membuka. Harus Gegana," kata mantan Kapolda Jawa barat ini.
Sutarman melanjutkan, Kepala Satuan Serse Jakarta Timur Komisaris Polisi Dodi Rahmawan yang mengalami luka parah di tangan kiri itu menghubungi tim Gegana sekitar pukul 15.45 WIB. "Jam 16.00 bom sudah meledak," kata dia. "Sekarang (Dodi) di RSCM."
Selain tangannya putus, bagian dada Dodi juga terluka. Dodi dirawat bersama dua korban ledakan lainnya, yaitu anggota polisi Ipda Bara Libra Sagita (23) dan seorang security, Mulyana (40).
Bara terluka bagian pelipis mata, sedangkan Mulyana hanya kaget atas ledakan itu. Ketiganya dalam keadaan sadar. Isi paket itu berupa permohonan memberikan kata pengantar buku dan interview kepada Ulil Abshar Abdalla, aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL).
Paket bom yang meledak itu berisi buku yang dikirim oleh Drs Sulaeman Azhar, profesi penulis, dan beralamat di Jalan Bahagia, Gg Panser No 29, Ciomas, Bogor. Nomor telepon selular si pengirim, 0813-32220579.
Polri mengakui terlambat datang ke lokasi paket bom di Kantor Berita Radio 68H, Utan Kayu, Jakarta Timur. Alasannya, saat kotak itu meledak tim Gegana terjebak macet.
"Gegana mengaku sudah dihubungi. Hanya dalam perjalanan seperti rekan-rekan ketahui kondisi sore hari jalan macet. Mereka datang hanya memang belum sampai lokasi," Ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Boy Rafli Amar di lokasi, Selasa, 15 Maret 2011.
Boy menjelaskan, Tim Gegana baru dihubungi Polres Jakarta Timur sekitar pukul 15.45 WIB. Info didapat setelah memperoleh informasi berjenjang dari KBR 68H kemudian ke Polsek Utan Kayu yang disampaikan ke Polres Jakarta Timur. "Petugas Gegana telah dihubungi secara berjenjang dari Kapolsek lalu Kapolres kemudian Gegana," kata Boy.
Meski demikian Boy belum bisa mengkonfirmasi lebih jauh kronologi kejadian itu. Sebab korban Komisaris Polisi Dodi Rahmawan yang mengetahui pasti kejadian saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). "Tentunya informasi beliau (Dodi) lebih akurat," tegasnya.
Sebelumnya, Direktur Institut Studi Arus Informasi Indonesia (ISAI) Irawan Saptono menyesalkan, kepolisian yang merespons sangat lambat atas laporan paket mencurigakan. "Polisi under estimate terhadap paket ini," kata dia di lokasi kejadian.
Ia menceritakan paket diterima sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah menerima paket mencurigakan, karyawan KBR 68 H melaporkan kepada polisi. Respons yang lambat itu membuat korban justru jatuh dari pihak kepolisian sendiri.
"Kami sudah meminta kepolisian, tapi sampai dua jam kami tunggu Gegana belum datang," ujarnya.
Akibatnya paket itu ditangani anggota kepolisian yang bukan profesional di bidangnya. Tim Gegana baru datang ke lokasi satu jam setelah paket itu meledak sekitar pukul 17.00 WIB.
Lengan kiri Komisaris Polisi Dodi Rahmawan hancur akibat ledakan paket bom di Kantor Berita 68H, Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur, petang tadi. Kini, Dodi dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
"Sedang persiapan dioperasi, sedang difoto," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharuddin Jafar di Instalasi Gawat Darurat RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Selasa 15 Maret 2011.
Selain lengan kiri, menurut Baharudin, bagian dada Dodi juga terluka. Dodi dirawat bersama dua korban ledakan lainnya, yaitu Ipda Bara Libra Sagita (23) dan seorang petugas keamanan, Mulyana (40).
Bara terluka di bagian pelipis mata, sedangkan Mulyana hanya kaget atas ledakan itu. "Ketiganya dalam keadaan sadar," kata Baharudin.
Bom meledak pukul 16.00 WIB, dari sebuah paket buku. Dalam paket itu juga terdapat surat permohonan memberikan kata pengantar untuk buku tersebut dan interview kepada Ulil Abshar Abdalla, aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL).
Paket itu dikirimkan oleh Drs Sulaeman Azhar, profesi penulis, dan beralamat di Jalan Bahagia, Gg Panser No 29, Ciomas, Bogor. Nomor telepon selular si pengirim, 0813-32220579.
download video detik-detik ledakan
download video ledakan bom diutan kayu
Sumber : vivanews.com
Label: Serba Serbi
Diposting oleh Unknown di 15.3.11
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar